Satu di dalam perbedaan

ISLAM dan Teori Darwin


Charles Robert Darwin (lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris, 12 Desember 1809 – meninggal di Downe, Kent, Inggris, 19 April 1882 pada umur 72 tahun) adalah seorang naturalis Inggris yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya. Teori ini kini dianggap sebagai komponen integral dari biologi (ilmu hayat).

Darwin kini adalah seorang geolog terkemuka di kalangan elit ilmiah di antara para pendeta yang juga adalah kaum naturalis. Secara kuangan ia cukup mapan dengan penghasilan pribadi. Ia mempunyai banyak sekali pekerjaan yang harus dilakukannya, menuliskan temuan-temuan dan teori-teorinya, dan mengawasi persiapan penulisan rangkaian bukunya Zoologi yang menggambarkan koleksi-koleksinya. Ia yakin akan kebenaran evolusi, namun untuk jangka waktu yang lama ia sadar bahwa transmutasi spesies dihubungkan dengan penyangkalan terhadap Tuhan serta dengan para agitator demokratis di Britania yang berusaha menggulingkan masyarakat. Jadi, penerbitan teorinya dapat mengancam reputasinya. Darwin melakukan banyak percobaan dengan tanaman dan melakukan berbagai konsultasi dengan para peternak binatang, termasuk peternak burung merpati dan babi, sambil berusaha menemukan jawaban-jawaban yang kuat terhadap semua argumen yang diantisipasinya ketika ia menyajikan teorinya di muka umum.

Bandingkan dengan teori islam

Asal Usul Manusia menurut Islam

Kita sebagai umat yang mengakui dan meyakini rukun iman yang enam, maka sudah sepantasnya kita mengakui bahwa Al Qur’an adalah satu-satunya literatur yang paling benar dan bersifat global bagi ilmu pengetahuan.

“Kitab (Al Qur’an) in tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib…..” (QS. Al Baqarah (2) : 2-3)

Dengan memperhatikan ayat tersebut maka kita seharusnya tidak perlu berkecil hati menghadapi orang-orang yang menyangkal kebenaran keterangan mengenai asal usul manusia. Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki unsur utama yang dijelaskan dalam Al Qur’an yaitu Iman kepada yang Ghaib. Ini sebenarnya tampak pula dalam pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh mereka dalam menguraikan masalah tersebut yaitu selalu diawali dengan kata kemungkinan, diperkirakan, dsb. Jadi sebenarnya para ilmuwanpun ragu-ragu dengan apa yang mereka nyatakan.

Tahapan kejadian manusia :

a) Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)

Di dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Adam diciptakan oleh Allah dari tanah yang kering kemudian dibentuk oleh Allah dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Setelah sempurna maka oleh Allah ditiupkan ruh kepadanya maka dia menjadi hidup. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam firman-Nya :

“Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah”. (QS. As Sajdah (32) : 7)

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”. (QS. Al Hijr (15) : 26)

Disamping itu Allah juga menjelaskan secara rinci tentang penciptaan manusia pertama itu dalah surat Al Hijr ayat 28 dan 29 . Di dalam sebuah Hadits Rasulullah saw bersabda :

“Sesunguhnya manusia itu berasal dari Adam dan Adam itu (diciptakan) dari tanah”. (HR. Bukhari)

b) Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)

Pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah di dunia ini selalu dalam keadaan berpasang-pasangan. Demikian halnya dengan manusia, Allah berkehendak menciptakan lawanjenisnya untuk dijadikan kawan hidup (isteri). Hal ini dijelaskan oleh Allah dalam salah sati firman-Nya :

“Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” (QS. Yaasiin (36) : 36)

Adapun proses kejadian manusia kedua ini oleh Allah dijelaskan di dalam surat An Nisaa’ ayat 1 yaitu :

“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang sangat banyak…” (QS. An Nisaa’ (4) : 1)

Di dalam salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dijelaskan :

“Maka sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk Adam” (HR. Bukhari-Muslim)

Apabila kita amati proses kejadian manusia kedua ini, maka secara tak langsung hubungan manusia laki-laki dan perempuan melalui perkimpoian adalah usaha untuk menyatukan kembali tulang rusuk yang telah dipisahkan dari tempat semula dalam bentuk yang lain. Dengan perkimpoian itu maka akan lahirlah keturunan yang akan meneruskan generasinya.

c) Proses Kejadian Manusia Ketiga (semua keturunan Adam dan Hawa)

Kejadian manusia ketiga adalah kejadian semua keturunan Adam dan Hawa kecuali Nabi Isa a.s. Dalam proses ini disamping dapat ditinjau menurut Al Qur’an dan Al Hadits dapat pula ditinjau secara medis.

Di dalam Al Qur’an proses kejadian manusia secara biologis dejelaskan secara terperinci melalui firman-Nya :

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kamudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik.” (QS. Al Mu’minuun (23) : 12-14).

Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :

“Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya).” (HR. Bukhari-Muslim)

Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan “saripati berasal dari tanah” sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna (seperti dijelaskan dalam ayat diatas).

Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al Qur’an dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini sangat mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr. Keith Moore, beliau mengatakan : “Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan Al Qur’an yang diturunkan pada abad ke-7 M itu”. Selain iti beliau juga mengatakan, “Dari ungkapan Al Qur’an dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan) sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali dengan sel tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh sperma (sel kelamin jantan). Kesemuanya itu belum diketahui oleh Spalanzani sampai dengan eksperimennya pada abad ke-18, demikian pula ide tentang perkembangan yang dihasilkan dari perencanaan genetik dari kromosom zygote belum ditemukan sampai akhir abad ke-19. Tetapi jauh ebelumnya Al Qur’an telah menegaskan dari nutfah Dia (Allah) menciptakannya dan kemudian (hadits menjelaskan bahwa Allah) menentukan sifat-sifat dan nasibnya.”

Sebagai bukti yang konkrit di dalam penelitian ilmu genetika (janin) bahwa selama embriyo berada di dalam kandungan ada tiga selubung yang menutupinya yaitu dinding abdomen (perut) ibu, dinding uterus (rahim), dan lapisan tipis amichirionic (kegelapan di dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup/membungkus anak dalam rahim). Hal ini ternyata sangat cocok dengan apa yang dijelaskan oleh Allah di dalam Al Qur’an :

“…Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan (kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim)…” (QS. Az Zumar (39) : 6).

Sumber :Kaskus.Us

10 responses

  1. bbasyaah213

    apa persamaan teori darwin dan islam? ada ke?

    Mei 15, 2010 pukul 1:55 pm

    • teori darwin dan al’quran jelas sangat berbeda

      Maret 21, 2011 pukul 6:06 am

  2. Lancheloth Du'lac

    Just a tought..
    Benar apa yang disebutkan dalam Al-Qur’an tentang penciptaan manusia.
    But… then again..
    Illmu Allah sendiri adalah Ilmu yang luar biasa tinggi dan kompleksnya, menerangkan Ilmu tersebut kepada manusia yang lemah dan bodoh adalah sangat sulit.

    sebagai contoh sulit bagi kita manusia di tahun 2000 an Masehi ini menerangkan kepada manusia di tahun 600 Masehi mengenai hal yang simple misalnya : Televisi :
    Sulit menerangkan mengenai listrik dan siaran serta gelombang radio, mungkin kita akan berkata

    televisi diciptakan dari unsur-unsur tanah yang dimurnikan/dicampur dari bagian2 kecil tapi saling berhubungan, diberikan nyawa (tenaga) dari matahari (sebagian besar energy datang dari matahari, bahan bakar fosil pun dahulu mahluk hidup yg tergantung pada matahari) dan menyerukan (menyiarkan) kesenangan, kesedihan, khayalan dan kenyataan.

    Sulit bukan? Jauh lebih sulit lagi mengabarkan mengenai penciptaan mahluk hidup yang notabene Ilmu Allah kepada hamba-Nya yang lemah dan bodoh (manusia).
    Apabila kita manusia secara harafiah mengambil bulat-bulat kata demi kata kita akan kesulitan sendiri mencerna nya kecuali kita memiliki ilmu yang mendekati Ilmu Allah.

    Kita manusia bahkan belum mampu menciptakan mahluk hidup 1 Sel !!! Organisme yang paling sederhana di dunia.

    Kita (manusia) wajib meragukan kemampuan kita untuk mencerna maksud dari kalimat Allah dalam Al-Qur’an khususnya pada hal2 yang menyangkut Ilmu Allah yang Maha Tinggi dan Luas.

    Allah sebagai Entitas yang Abadi tidak terbatas pada waktu dan tempat,sedangkan manusia sangat rapuh dan berumur pendek. waktu penciptaan manusia pun relatif dan menjadi rahasia Allah.

    Manusia harus mensyukuri kita diberi Allah otak untuk berpikir, maka berpikirlah sebebas-bebasnya dan belajarlah setinggi-tinggi nya dengan harapan suatu saat kita dapat mengerti kebenaran hakiki dari Ilmu Allah. Dengan 1 keyakinan yang tak tergoyahkan bahwa Allah telah menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman dan fakta yang tak terbantahkan, jika fakta saat ini belum terkumpul atau belum selaras dengan yang kita ketahui bukan tidak mungkin kita manusialah yang belum cukup ilmu untuk memahami Ilmu-Nya.

    Just my opinion

    Januari 23, 2012 pukul 3:58 pm

    • wahhh penjelasan yang baik kanwan….makasih share nya

      Maret 19, 2012 pukul 3:11 am

  3. Tha’x bgt nih, sangat bermanfaat…
    kalo ada waktu maen ke blog ku…

    Februari 26, 2012 pukul 10:44 pm

    • sama-sama kawan…..yupzzz tentunya klo ada waktu pasti kunjungin blog kmu,kita juga butuh ilmu.heheheh

      Maret 19, 2012 pukul 3:12 am

  4. I think this is among the most significant information for
    me. And i am glad reading your article. But wanna remark
    on some general things, The website style is great, the articles is really great : D.
    Good job, cheers

    April 7, 2013 pukul 11:51 pm

  5. adminka

    bukan gitu..
    jadi gini, memang semua agama samawi (yahudi,kristen,islam) percaya bahwa manusia pertama adalah Adam dan Hawa..nah, evolusi merupakan suatu perubahan bentuk spesies yang bisa trjadi dlam wktu lama(antara puluhan tahun smpai jutaan tahun) ssuai prkembangan lngkungan dll..prnah trdapat suatu pnelitian di kepulauan pasifik yg terisolasi dari dunia luar, trdpat jenis burung nuri pemakan buah dalam kurun waktu 50 tahun yg lalu, stelah pneliti datang di abad ini, paruh burung pemakan buah trsebut agak bengkok dan lebih kecil, yg trnyta fungsinya adalah untuk memakan biji2an, dikarenakan trdapat kelangkaan tanaman pokok yg mnghasilkan buah2an sbagai makanan utama burung nuri trsebut shingga scara brtahap paruh burung nuri tersebut mengalami pengecilan..dan merupakan suatu spesies baru utk burung nuri tersebut..
    Sedangkan dalam Taurat, Quran dan Injil juga disebutkan bahwa manusia merupakan ciptaan Allah yg terakhir sblum dciptakannya matahari-bintang2,bumi dan tumbuhan-hewan..
    Ini menjelaskan bahwa ketiga agama samawi tidak bertentangan dengan evolusi, dengan diambil kesimpulan bahwa manusia merupakan spesies tersendiri yang telah berevolusi dari makhluk seperti sejenis kera yg ciri2nya mndekati spesies manusia..dikarenakan dalam ayat kitab suci dijelaskan bahwa Allah bisa membinasakan umat manusia dan menggantikannya dengan suatu kaum yang lain jika Dia berkenan, itu tandanya bahwa kaum yg lain bukan merupakan spesies manusia melainkan jenis spesies yg berbeda dari manusia..hal ini sesuai dngan urutan pnciptaan bahwa binatang dciptakan trlebih dahulu sblum Adam dan Hawa dciptakan..
    sedangkan msalah pokok bahwa manusia dciptakan dari tanah mmang bnar adanya, dikarenakan binatang dan tumbuhan (segala makhluk hidup) di bumi diciptakan berasal dari zat2 partikel dalam tanah di bumi ini berupa mineral dan ion2, sama sperti pnciptaan proses pembuahan sel sperma dan ovum yg akan mnjadi suatu sel yg bnyak dan mnjadi suatu organisme..dmana manusia dulunya jg merupakan suatu evolusi dari binatang yang sama2 diciptakan dari tanah, namun pada saat penciptaan manusia, Allah memakai kuasaNya dengan cara evolusi sehingga mnghasilkan suatu spesies yg sempurna dan diberinya suatu akal pikiran agar membedakannya dari binatang, dimana spesies baru itu adalah manusia yg mmng dari asal muasal pmbntukannya berasal dari tanah(zat2 ion2 bumi) melalui proses evolusi dari binatang..dimana spesies baru yg dinamakan manusia ini diberi nama Adam dan Hawa serta menjadi makhluk yang paling tinggi derajadnya diatas smua makhluk hidup di bumi ini..
    demikian penjelasannya, semoga anda paham..

    April 15, 2013 pukul 8:46 pm

  6. Howdy! This post couldn’t be written any better! Reading through this post reminds me of my good old room mate! He always kept chatting about this. I will forward this page to him. Fairly certain he will have a good read. Thank you for sharing!

    Juni 9, 2013 pukul 4:48 pm

  7. durrotun96

    makasih postingannya 😀
    Berguna banget buat tugas saya nih

    Februari 24, 2014 pukul 1:57 am

Tinggalkan komentar